Kabupaten Bombana terus menunjukkan komitmennya dalam pembangunan infrastruktur yang presisi dan berorientasi masa depan. Salah satu langkah nyata terbaru datang dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bombana melalui Bidang Bina Marga yang tengah melakukan review teknis terhadap rencana pembangunan jalur bypass di kawasan perairan Rumbia. Kegiatan ini ditandai dengan pelaksanaan pengukuran ulang menggunakan alat waterpass pada Senin, 19 Mei 2025, yang berlangsung di area sekitar Pelabuhan Kapal Rumbia.
Langkah pengukuran ulang ini bukan sekadar rutinitas teknis biasa. Ia menjadi bagian dari proses evaluatif yang sangat penting guna memastikan bahwa desain trase jalan sesuai tidak hanya dengan dokumen perencanaan, tetapi juga selaras dengan kondisi aktual di lapangan. Terlebih, wilayah pesisir seperti Rumbia memiliki tantangan kontur yang tidak stabil, sehingga dibutuhkan presisi tinggi untuk menjamin keamanan dan efisiensi konstruksi.
“Pengukuran ulang ini kami lakukan untuk menjamin bahwa rencana pembangunan tidak hanya akurat secara desain, tapi juga aman dan efisien dari sisi konstruksi,” ungkap Ir. Ishak, ST, MT, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bidang Bina Marga, saat mendampingi tim pengukur di lokasi.
Rencana pembangunan jalur bypass ini memiliki panjang sekitar satu kilometer dan akan menghubungkan langsung kawasan Pelabuhan Kapal ke lingkar Tugu Munajah. Kehadiran jalan baru ini diharapkan mampu mengurangi beban lalu lintas di jalan utama kota. Dengan mengalihkan arus kendaraan barang dan penumpang, terutama dari dan ke pelabuhan, bypass ini dapat meningkatkan kelancaran distribusi logistik serta mendukung mobilitas masyarakat dengan lebih efisien.
Lebih dari sekadar proyek pembangunan, review teknis ini mencerminkan keseriusan pemerintah daerah dalam menciptakan infrastruktur yang fungsional, adaptif terhadap kondisi geografis, dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Menurut Ir. Ishak, pembangunan di kawasan pesisir seperti Rumbia memang memerlukan pendekatan khusus karena adanya risiko penurunan tanah, abrasi, hingga fluktuasi kontur akibat kondisi geologis laut yang dinamis.
Untuk itu, tim teknis dari Bina Marga dikerahkan langsung ke lapangan dengan membawa berbagai perangkat modern. Selain waterpass untuk pengecekan elevasi, mereka juga menggunakan alat ukur digital serta peta topografi terbaru sebagai dasar validasi data. Seluruh titik pengukuran diperiksa secara cermat dan dikalibrasi agar sesuai dengan standar teknis nasional yang berlaku.
“Setiap titik pengukuran kami pastikan mengacu pada standar teknis nasional. Kami tidak ingin ada kesalahan yang nantinya berdampak pada keselamatan pengguna jalan maupun efektivitas fungsi jalan bypass itu sendiri,” tegas Ir. Ishak.
Proyek ini pun masuk dalam daftar prioritas strategis Pemerintah Kabupaten Bombana untuk tahun anggaran 2025. Tidak hanya membuka aksesibilitas baru, kehadiran jalan bypass ini diyakini akan memicu pertumbuhan ekonomi di kawasan pelabuhan dan memperkuat konektivitas antarwilayah, sebuah langkah nyata dalam mendukung transformasi wilayah secara menyeluruh.
Proses pengukuran yang dilakukan sejak pagi hingga sore hari berjalan lancar meski berada di kawasan perairan yang menuntut ketelitian tinggi. Koordinasi antaranggota tim berjalan baik, dan penggunaan peralatan khusus memastikan bahwa proses berjalan efisien. Semangat kerja lapangan ini menjadi cerminan profesionalisme dan kesungguhan dalam mewujudkan infrastruktur yang berkualitas.
Tak hanya dari sisi teknis, pembangunan jalan bypass ini juga mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Warga Kelurahan Lauru, yang berada di sekitar pelabuhan, menyatakan harapannya terhadap dampak positif dari proyek tersebut. La Ode Natsir, salah satu warga, mengatakan bahwa akses jalan baru akan mempermudah aktivitas warga dan membuka potensi ekonomi baru di kawasan pelabuhan. “Kalau jalur ini jadi, tentu akses lebih mudah. Pelabuhan juga akan lebih ramai, dan ini bisa jadi peluang bagi warga sekitar,” tuturnya.
Setelah tahapan review teknis dan pengukuran selesai, Dinas PU Bombana akan melanjutkan ke proses finalisasi dokumen perencanaan. Tahapan ini mencakup pembaruan desain berdasarkan data lapangan, sebelum masuk ke proses pelelangan atau tender konstruksi. Semua tahapan dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, transparansi, dan kepatuhan terhadap regulasi teknis yang berlaku di bidang infrastruktur.
Dengan pelaksanaan yang terencana dan sistematis, proyek ini diharapkan dapat menjadi tonggak baru dalam pembangunan infrastruktur Bombana yang bukan hanya cepat terlaksana, tetapi juga tepat guna dan berorientasi jangka panjang. Jalur bypass Rumbia tak hanya sekadar jalan baru, namun menjadi bagian integral dari transformasi pelayanan publik yang lebih modern, responsif, dan berkelanjutan.
Sebagai penutup, langkah review teknis oleh Dinas PU Bombana menunjukkan bahwa keberhasilan pembangunan bukan hanya ditentukan oleh kecepatan pengerjaan, melainkan juga oleh ketepatan perencanaan, kecermatan pelaksanaan, serta keberpihakan pada kebutuhan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan. Jalur bypass ini menjadi harapan baru, bukan hanya bagi arus logistik, tetapi juga bagi kemajuan Bombana secara keseluruhan.
Penulis: Tim Media Konstruksi
Untuk mengetahui berita lainnya Baca di: www.mediakonstruksi.id/berita/, www.mediakonstruksi.id/info/